Dampak Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Terhadap
Kebudayaan Indonesia
Tinggalkan
sebuah Komentar
Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat di artikan
sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia Untuk
Menumbuhkan rasa cinta Indonesia dalam rangka Mengembalikan Jati diri Bangsa
Indonesia perlu di galakkan kembali karena sekarang ini Indonesia sedang
mengalami nilai nilai pergeseran dari kebudayaan lokal yaitu kebudayaan asli
Indonesia kepada mulainya kecintaan terhadap budaya asing. Dengan majunya
teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita
turut pula mempengaruhi tergesernya nilai nilai budaya Indonesia ini. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kebudayaan maupun teknologi baik dari dalam
aupun dari luar. Sekilas kebudayaan dan teknologi dinilai sangatlah bertolak
belakang, kebudayaan lebih menitik beratkan kepada sejarah sedangkan teknologi
berhubungan dengan trend masa kini. Tidak sedikit orang yang menilai kedua
bahasan tersebut demikian. Namun, bila ditelaah lebih dalam lagi pada dasarnya
dan sebenarnya kebudayaan sangat berhubungan dengan teknologi. Kebudayaan
menghasilkan teknologi, sedangkan teknologi menciptakan kebudayaan dalam
masyarakat serta teknologi pertanda kemajuan kebudayaan, dengan kata lain
antara kebudayaan dan teknologi sangatlah mempengaruhi.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah
suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti
oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison
A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005). Menurut pendapat Krsna (Pengaruh
Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara
Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua
bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah
faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi
begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan
dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat
kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh positif globalisasi
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan
secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu
negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya
akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa
rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar
internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari
bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc
Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan
identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru
budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara
yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka
orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan
Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat
terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu
kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-
gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang
berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan
informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak
muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara
semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan
mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan
hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya
tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap
lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga
mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh realnya adanya geng motor anak muda
yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya
genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan
anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan
berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa
peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa.
Disamping itu yang sangat disayangkan lagi selama ini budaya
Indonesia hanya menjadi objek dari kebudayaan global, seperti yang dikatakan
pengamat budaya Drs. Nyoman Wijaya, M.Hum dalam artikelnya yang berjudul “Mensinergikan
Budaya dan Teknologi”. Jika hanya menjadi banjolan-banjolan budaya, budaya
Indonesia hanya akan enak ditonton untuk sekadar menghilangkan stres. Tidak
seperti negara lain yang menjadikan kebudayaan sebagai subjek,” kata Wijaya. Misalnya
Jepang, India, dan Amerika yang sudah mampu memberdayakan kebudayaan pada
mestinya serta mensinergikan kebudayaan dan teknologi. Mereka sudah lama
mengekspor budaya ke negara lain. Padahal, dari segi substansi, Indonesia
memiliki nilai-nilai budaya yang amat kaya. ”Tetapi karena tidak dikawinkan
dengan teknologi, maka kita hanya mampu menempatkan kebudayaan sebagai objek,”
katanya. “Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang jika mendapat sentuhan
teknologi, kiranya mampu bersaing. Cerita rakyat itu bisa dikemas dalam bentuk
film kartun dan film” ujarnya menambahkan.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi berpengaruh
di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi,
sosial budaya dan lain- lain. Jati diri Bangsa ini perlu ditonjolkan dengan
mencintai kebudayaan Indonesia Dengan tertanamnya jati diri Bangsa pada setiap
individu diharapkan mampu menjadi filter bagi kebudayaan asing yang bisa masuk
kapan saja dan dimana saja. Strategi kebudayaan kedepan sebenarnya yang
diperlukan bukan hanya menjadi tukang-tukang teknologi, tetapi masyarakat mesti
mampu menjadi penemu, dengan kata lain mendidik masyarakat untuk berpikir,
berkata dan bertindak yang benar. Dengan demikian masyarakat Indonesia mampu
mengkolaborasikan antara produk budaya dengan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar